Sabtu, 02 April 2011

Derita balita akibat gizi buruk

Tema : Manusia dan Penderitaan

Manusia sebagai makhluk berbudaya adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budidayanya untuk menciptakan kebahagiaan. Karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka dapat dikatakan hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam.

Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Berikut ini saya akan membahas kasus anak yang menderita gizi buruk akibat kondisi ekonomi orang tua yang rendah...........

99 Anak di Kabupaten Tegal Derita Gizi Buruk
Slawi, CyberNews. Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mencatat penderita gizi buruk di wilayahnya ada 99 anak. Mereka yang sebagaian besar berasal dari golongan keluarga kurang mampu itu tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Tegal. Dari jumlah tersebut, kini terdapat belasan anak yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit maupun puskesmas rawat inap.



Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dokter Widodo Joko Mulyono MKes MMR didampingi Kepala Seksi Pelayanan Gizi, Henifah SKM mengatakan, tidak semua penderita gizi buruk di wilayahnya ini termasuk dalam kasus baru. Dari total 99 anak, 85 anak di antaranya merupakan kasus lama, sedangkan sisanya baru ditemukan tahun 2010 ini.

Menurut dia, kasus gizi buruk ini ditemukan tersebar di 29 puskesmas di Kabupaten Tegal. Temuan paling banyak berada di Puskesmas Kaladawa dan Puskesmas Talang, di mana ada sebanyak 10 kasus gizi buruk di wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat tersebut. Setelah itu, Puskesmas Warureja ada sembilan kasus dan Puskesmas Suradadi delapan kasus.

Dia menjelaskan, kasus gizi buruk di Kabupaten Tegal ini tergolong kecil dengan prevalensinya 0,08 persen. Dari total 121.364 anak, yang menderita gizi buruk hanya 99 anak. Ada beberapa faktor penyebab kasus ini, yakni kurangnya asupan gizi, adanya penyakit penyerta maupun bawaan. Sebagai contohnya kelainan jantung bawaan dan tumbuh kembang.

"Pola asuh anak seperti anak ditinggalkan orang tuanya dan dititipkan pada neneknya juga turut mempengaruhi penyebab gizi buruk ini," katanya.

Untuk mengurangi angka penderita gizi buruk, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal membuat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Menurutnya, program pemulihan anak penderita gizi buruk ini berlangsung selama 90 hari.

Di mana, penderita gizi buruk itu akan diberikan makanan tambahan seperti susu, bubur dan biskuit bayi. Tak hanya Dinas Kesehatan saja, namun penanganan gizi buruk ini harus dilakukan secara lintas sektoral. Artinya, dinas/ instansi terkait harus dilibatkan lantaran gizi buruk ini termasuk persoalan sosial ekonomi.
( Royce Wijaya / CN26 )
Sumber :
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/12/15/42124/46.Balita.di.Batang.Derita.Gizi.Buruk

Tanggapan :

Pemerintah sangat mengharapkan masyarakat dapat ikut berperan serta dalam menangani Balita yang mengalami kasus gizi buruk, karena ini bukan saja tugas permerintah tapi sebagai masyarakat harus ikut peduli terhadap masa depan bangsa ini dan jangan menutup mata telinga.

Perlu adanya Kegiatan penjaringan kesehatan tentang gizi yang dilakukan secara aktif dan pasif. Penjaringan secara aktif dilakukan dua bulan sekali atau tiga bula sekali di semua posyandu yang ada di seluruh wilayah indonesia, sedangkan penjaringan secara pasif dilakukan pada saat pelayanan di Puskesmas sehari-hari serta laporan yang diberikan oleh kader. Kegiatan yang dilakukan dalam penjaringan tersebut antara lain menanyakan nama dan umur balita, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur lingkar kepala, kemampuan motorik kasar, dan kemampuan motorik halus. Setelah itu dilakukan dokumentasi dan dilaporkan pada pemerintah kota. Standar baku yang digunakan dalam mengukur gizi balita menggunakan standar WHO-NCHS. Pelacakan dilaksanakan setelah terjadi penjaringan atau didapatkan kasus balita gizi buruk dengan mendatangi rumah balita gizi buruk tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam pelacakan balita gizi buruk di wilayah puskesmas Wirobrajan diantaranya adalah memberikan kuesioner atau tanya jawab langsung kepada orang tua belita gizi buruk, melakukan pengukuran ulang antropometri bila diperlukan, melakukan rujukan ke puskesmas dan atau ke rumah sakit bila ada penyakit yang menyertai serta melakukan dokumentasi. Hal ini sesuai dengan Pedoman Tatalaksaan Gizi Buruk di Rumah Tangga dan Puskesmas.

Makanan yang tidak cukup mengandung gizi dapat membuat Balita rentan kekurangan gizi banyak faktor yang dapat menyebabkan Balita menderita gizi buruk yaitu : sumber daya manusia, himpitan ekonomi, asupan gizi yang tidak seimbang , sering kita mendengar atau melihat di media elektronik dan media cetak. Dewasa ini masih banyak daerah daerah yang memiliki Balita penderita gizi buruk, khususnya daerah daerah pada garis grafik kemiskinan yang cukup tinggi dan daerah pingiran atau pedalaman yang tidak terjangkau oleh sosialisasi hidup sehat pada masyarakat setempat.

Pemberian makanan tambahan yang di utamakan adalah : Vitamin, susu , telur , kacang ijo , biskuit , puding dan snak yang cukup mengandung gizi, program untuk jangka pendek yang sudah di jalani selama 7 bulan sangat diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan berat badan balita yang diawasi dan dipantau langsung oleh tenaga medis secara optimal.

Semoga kedepannya Balita penderita gizi buruk dapat berkurang dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik dan manusiawi . Karena balita-balita tersebut kelak akan menjadi generasi muda yang akan membangun indonesia selanjutnya :) .

1 komentar:

uteenacabe mengatakan...

What are the best casino sites in 2021?
Casino 러시안 룰렛 Sites: Casino.com is the most casino popular site for gamblers looking to 365 벳 have a great time playing online 해외 토토 games and have fun 케이 벳 playing. As an

Posting Komentar