Minggu, 07 November 2010

Protes Mewarnai Peringatan Kartini

contoh kasus Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat


22/04/2005 01:57
Liputan6.com, Bandung: Peringatan Hari Kartini, Kamis (21/4), diwarnai unjuk rasa di sejumlah daerah. Tuntutan penghapusan diskriminasi dan pelecehan martabat perempuan yang dinilai masih terjadi saat ini menjadi tema unjuk rasa. Di Bandung, Jawa Barat, misalnya. Sekitar seratus mahasiswi muslim yang menggelar aksi di depan Gedung Sate, menuntut persamaan derajat bagi kaum wanita di negara-negara Asia Afrika.

Di Semarang, Jawa Tengah, demonstrasi lebih menfokuskan pada penolakan terhadap pornografi yang banyak mengeksploitasi wanita. Para pengunjuk rasa menyesalkan perjuangan Kartini untuk menempatkan perempuan sejajar dengan kaum laki-laki justru dibelokkan kaum perempuan sendiri. Mereka menilai, sekarang banyak wanita yang rela menjadi obyek pornografi.

Masih di Semarang, aksi teaterikal mewarnai unjuk rasa yang digelar mahasiswa seni yang tergabung dalam Konsorsium Malu-Malu Perempuan dan Laki-Laki. Pertunjukan ini menggambarkan kehidupan kaum perempuan yang masih tetap terbelakang dibandingkan kaum laki-laki.

Di Medan, Sumatra Utara, aktivis Partai Keadilan Sejahtera berdemonstrasi mengecam maraknya eksploitasi perempuan dalam bentuk obyek pornografi dan pornoaksi. Para perempuan ini menilai eksploitasi wanita telah mencederai nilai-nilai luhur perjuangan emansipasi kaum perempuan.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

http://berita.liputan6.com/sosbud/200504/99944/Protes.Mewarnai.Peringatan.Kartini


Dalam pandangan agama keberadaan laki-laki dan perempuan merupakan mahkluk yang mempunyai status yang sama baik dalam kapasitasnya sebagai hamba Allah (mengabdi) maupun sebagai wakil Allah di bumi (khalifah). Antara yang satu dengan yang lain tidak terdapat superioritas baik dari segi asal usul kejadiannya maupun struktur sosial dalam masyarakat. Dengan demikian, prinsip murni dalam Al-Qur'an adalah kesetaraan total antara laki-laki dan perempuan sebagaimana ditunjukkan oleh adanya tanggung jawab yang sama di hadapan Allah pada hari pembalasan .

Pada dasarnya setiap manusia, entah itu perempuan maupun laki-laki, memiliki tugas dan tanggung jawab yang bisa dikatakan sama. Memiliki hak dan kewajiban yang seimbang sesuai dengan tempat dan kapasitasnya masing-masing hingga tidak terjadi tindakan / sikap yang di anggap kurang pantas.

0 komentar:

Posting Komentar