Senin, 15 November 2010

Aliran Sesat Kesalahan Pendidikan Agama

Contoh kasus dari Agama dan masyarakat


Wednesday, 14 November 2007

Jakarta,(APIndonesia.Com). Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang terjebak aliran sesat karena guru-guru agama lebih mementingkan pengetahuan agama dari pada pendidikan agama yang membentuk prilaku anak didik.

Tokoh pendidikan Dr. Arif Rahman, Selasa (13/11), mengingatkan akibat pendidikan agama yang hanya sekedar memberi pengetahuan agama terhadap anak didik menyebabkan mereka rentan dengan ajaran yang bertentangan denga ajaran agama termasuk aliran sesat.

Jakarta,(APIndonesia.Com). Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang terjebak aliran sesat karena guru-guru agama lebih mementingkan pengetahuan agama dari pada pendidikan agama yang membentuk prilaku anak didik.

Tokoh pendidikan Dr. Arif Rahman, Selasa (13/11), mengingatkan akibat pendidikan agama yang hanya sekedar memberi pengetahuan agama terhadap anak didik menyebabkan mereka rentan dengan ajaran yang bertentangan denga ajaran agama termasuk aliran sesat.

“Ketika orang menemui banyak masalah, maka masalah yang dihadapinya itu tidak bisa dijawab oleh agamanya. Hal itu terjadi karena pendidikan agama yang diperolehnya hanya untuk mengetahui tentang agama, tidak membiasakan agama sebagai pemecah masalah,” ujarnya.

Penyebab lain orang rentan tersusupi ajaran sesat karena tidak semua orang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan kesulitan yang dia hadapi. Karena itu, ketika dia menemui kesulitan dalam hidupnya, dia mencari jalan keluar pada hal-hal yang di luar aturan agama.

“Remaja dan pemuda paling rentan terhadap aliran sesat, karena orang sesusia mereka selalu ingin tahu, tapi lebih banyak mempergunakan akal dari pada hal-hal yang tidak masuk akal. Sedangkan agama memang banyak hal-hal yang tidak masuk akal yang harus kita imani dan percayai,” jelasnya.

Karena itu diharapkannya orang tua lebih banyak meluangkan waktu untuk melakukan dialog dengan anak-anaknya untuk menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan keingin-tahuan si anak sehingga mereka tidak memperoleh jawaban dari aliran sesat.

Disamping itu pembinaan mental remaja dan pemuda seperti masjid dan gereja tidak hanya menjadi wadah kegiata remaja dan pemuda yang bersifat seremonial, tapi juga menjadi lembaga yang dapat mejawab problema sosial. (dalin).

http://apindonesia.com/new/index.php?option=com_content&task=view&id=233&Itemid=53

Aliran sesat seperti kasus diatas sebaiknya segera ditidaklanjuti agar penyebaran yang melenceng dari jalur agama tersebut tidak menyebar luas. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menyelesaikan aliran sesat seperti itu yaitu, pemerintah hendaknya menggalakkan pendidikan agama di masyarakat dengan meningkatkan porsi pendidikan moral dan agama di kurikulum pendidikan anak sejak dini. Mendirikan banyak taman bacaan yang berisi buku-buku penuh ilmu, memformat ulang konsep pengajian sehingga berbentuk diskusi agar masyarakat dapat mengetahui hakikat agama yang sebenarnya dan menuntun seorang individu agar tidak melakukan hal-hal yang melenceng dari jalur agama. Setiap ajaran yang dicurigai hendaknya segera dilaporkan kepada MUI, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut. Dan MUI sudah seharusnya introspeksi untuk lebih kreatif dalam mensyiarkan agama agar penyampaiannya tidak disalah artikan dalam masyarakat. Serta mendirikan media terutama tivi yang khusus meliput kegiatan para pemuka agama yang benar-benar bisa mewakili apa yang dirasakan oleh masyarakat. Pihak yang berwenang seharusnya melakukan pendekatan yang lebih baik kepada para pemeluk aliran sesat tersebut, yang lebih baik ketimbang mengusir orang dari rumahnya, menggerebek, dan sebagainya. Karena cara-cara seperti itu malah membuat mereka semakin kuat memegang keyakinannya.

0 komentar:

Posting Komentar