Kamis, 21 Oktober 2010

Kepedulian Masyarakat Kontrol Kenakalan Remaja

contoh kasus Individu, Keluarga dan Masyarakat


Kepedulian sosial dan empati dari tokoh masyarakat akan mampu meminimalkan kasus kenakalan remaja yang makin mengkhawatirkan di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel). "Kenakalan remaja berupa penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas terjadi akibat kurangnya perhatian orang tua dan masyarakat terhadap generasi muda, karena itu mereka harus diperhatikan," ujar aktivis perlindungan perempuan dan anak, Zubaidah di Pangkalpinang, Jumat. Pendapat itu dikemukakannya sehubungan keresahan tokoh masyarakat dengan banyaknya remaja yang terjerumus mengonsumsi narkoba dan juga melakukan pergaulan bebas di bukit Dealova pada malam hari, sebuah lokasi perumahan pejabat Kota Pangkalpinang yang masih gelap dan sepi.

Untuk mengatasi masalah itu, kata caleg perempuan dari Partai Golkar itu, kepedulian dari masyarakat dan orang tua dalam melakukan kontrol yang efektif sangat penting, agar jangan sampai anak remaja membuat kesalahan yang mengancam masa depannya. Ia menunjuk contoh bentuk kontrol kepada anak yaitu saat pergi ke luar rumah harus tahu dengan siapa dan pulangnya jam berapa dan jangan sampai dibiarkan keluyuran hingga malam hari. "Kontrol dan pengawasan yang baik dari orang tua dan empati dari masyarakat dengan menganggap pembinaan terhadap generasi muda adalah bagian dari tanggung jawab sosialnya, tentunya akan meminimalkan kasus-kasus kenakalan remaja," ujarnya. Selain itu, katanya, anak-anak yang masih labil dan mencari identitas dirinya harus diberikan pembinaan keagamaan, agar mampu membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dikerjakan.

referensi : http://berita.kapanlagi.com/pernik/kepedulian-masyarakat-kontrol-kenakalan-remaja-fjtnphs.html


Pada kasus tersebut ada 3 hal yang berperan penting dalam hal ini, yaitu:
* Keluarga
* Pergaulan dalam masyarakat
* Remaja (individu) itu sendiri

1. Keluarga Cara didik orang tua sangat mempengaruhi sikap remaja ke depannya (masa depan), contohnya saja otoriter dan permisif, tentunya semua itu harus dilakukan dengan seimbang. Otoriter atau istilah lebih halusnya tegas, permisif serta demokratisnya harus dilakukan sesuai kadarnya.Ketika orang tua otoriter, maka yang disebut sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam arti ingin memberontak. Sementara jika ortu permisif, remaja akan mencari-cari perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan remaja.

2. Pergaulan dalam masyarakat Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Jika dalam keluarga, remaja memberontak atau mencari perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua. Sedangkan ini berpacu ke kebutuhan yang lain. Teman, sabahat dan diterima dalam pergaulan yang merupakan suatu kebutuhan.

3. Remaja (individu) itu Sendiri Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian dari ortu terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Memuaskan di sini bukan hanya dalam arti hal negatif saja. Namun, demi memuaskan obsesinya itu sering malah ‘keterlaluan’ dan ‘berlebihan'.

0 komentar:

Posting Komentar